Kamis, 10 November 2011

Saatnya Resolusi Mimpi dan Revolusi Diri

        Waktu terus bergulir tanpa memperdulikan kesiapan diri ini dalam menghadapi bertambahnya tuntutan, tanggung jawab, dan tugas. Usia kepala dua, merupakan usia tahap dewasa awal, dimana seseorang harus meninggalkan masa remaja dan masa bermain. Saatnya memikirkan masa depan. Mungkin di usia sebelumnya kita bisa menuliskan sejuta mimpi, merancang ribuan asa. Namun saat ini, di saat semester sudah tua dan usia mendekati kematangan, saatnya kita berupaya untuk menggapai itu semua dengan “Resolusi Mimpi” dan “Revolusi Diri”.
Resolusi mimpi berarti membulatkan tekad untuk meraih mimpin-mimpi dengan mengambil sikap dan melakukan tindakan. Tidak hanya sekedar tulisan dan angan-angan, namun ada aksi, usaha, dan upaya untuk mendapatkannya. Saatnya mengerjakan tahap demi tahap mimpi-mimpi itu dan demikian juga dengan resolusi itu, tidak hanya pada mimpi yang besar tapi juga pada setiap tahap penggapaiannya. Resolusi mimpi juga dapat diartikan fokus pada mimpi itu, karena jika kita tidak benar-benar fokus, tindakan yang kita lakukan tentu tidak mengarah pada mimpi itu dan semakin lama kita akan berhasil meraihnya. Upaya fokus ini bisa kita lakukan misalnya memilih satu mimpi besar dan menghapus sementara keinginan-keinginan atau mimpi-mimpi kecil kita yang kurang mendukung tercapainya mimpi besar kita. Atau jika kita mempunyai beberapa mimpi besar yang berbeda arah, kita harus bisa memilih salah satu di antaranya yang paling kita inginkan. 
Misalnya saja di bidang keperawatan, ada banyak hal yang bisa dijadikan mimpi besar, antara lain menjadi direktur Rumah Sakit, mendirikan rumah sakit, menjadi perawat spesialis professional di sebuah Rumah sakit Bonafit, mendirikan usaha praktik keperawatan yang mempunyai cabang di setiap kota di Indonesia, menjadi pejabat tinggi struktural di dinas kesehatan pemerintah, atau bahkan mungkin menjadi Menteri Kesehatan??? Dengan mimpi sebanyak itu, kita harus memilih salah satu untuk menjadi focus kita. Karena semua itu mempunyai tahap-tahap yang berbeda pula.
Sebagai contoh, jika saya memilih mimpi besar saya yaitu membuka praktik perawatan luka nyang tersebar di seluruh kota di Indonesia, tentunya dalam tahap awal sekarang ini, saya harus lebih intensif mempelajari keperawatan luka. Dan jika saya ingin menjadi seorang pejabat struktural tinggi di bidang keperawatan, saya harus memfokuskan diri mempelajari manajemen keperawatan. Dan berbeda lagi, jika saya meresolusi mimpi saya untuk menjadi seorang perawat professional spesialis kardiovaskuler, tentunya saya pun harus lebih banyak belajar tentang kardiovaskuler.
Inti dari resolusi mimpi adalah membulatkan tekad dan memfokuskan pada mimpi kita dengan langsung melakukan aksi bukan sekedar angan-angan belaka.
Upaya yang kedua yaitu dengan revolusi diri. Yang berarti melakukan perubahan dari diri kita, tentunya perubahan yang lebih baik dari sebelumnya. Mungkin dulunya kita malas bergerak, inilah saatnya melangkah, merevolusi diri menjadi makhluk kuat, tegar, dan pantang menyerah. Mulailah revolusi dari sekarang, karena mimpi itu akan selamanya tetap mimpi jika kita tetap saja statis dan tak mau melakukan perubahan. Perubahan itu mengawali semuanya.
Resolusi mimpi dan revolusi diri sangatlah terkait. Tidak bisa jika kita hanya melakukan salah satu di antaranya. Resolusi mimpi tanpa revolusi diri akan percuma, hanya membulatkan tekad, tanpa disertai tindakan yang nyata. Demikian halnya revolusi diri tanpa resolusi mimpi, karena nantinya hanya akanterlalu banyak membuang tanaga, waktu, dan pikiran, karena yang kita kejar bercaang-cabang. Ketidak fokusan pun dapat membuat pikiran kita buyar, ketika satu mimpi hampir terpenuhi, tapi kita diiming-imingi mimpi yang lain yang akhirnya tak satupun mimpi tercapai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar